Manchester City Football Club adalah sebuah klub sepak bola
profesional Inggris yang bermain di Liga Premier Inggris. Klub ini
adalah klub sekota dengan Manchester United, yang bermarkas di stadion
City of Manchester, Manchester.
Pertandingan pertama dimainkan pada bulan november 1880. Pada waktu
itu masih bernama St Mark’s (West Gorton). Pada tahun 1887 berubah nama
menjadi Ardwick A.F.C, dan pada tahun 1894 menjadi Manchester City F.C.
The City telah memenangi Kejuaraan Liga sebanyak 2x, Piala FA 4x,
Piala Liga 2x dan Piala Winners Eropa 1x. Periode tersukses klub ini
terjadi pada era akhir tahun 1960an dan awal 1970an. Pada saat itu City
dibawah manager Joe Mercer dengan asisten nya Malcolm Allison dan
beberapa pemain seperti Colin Bell, Mike Summerbee dan Francis Lee.
Tahun 2007 klub di beli oleh milyarder Thailand yang juga mantan
Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, sehingga klub ini menjadi
salah satu klub Inggris yang dimiliki oleh pihak asing. Kemudian pada
tahun 2008 dibeli oleh Abu Dhabi United Group.
Manchester City F.C. dibentuk pada tahun 1880 dengan nama St. Marks
(West Gordon) oleh Anna Connel dan dua orang anggota gereja St. Marks.
Tahun 1887 mereka pindah ke markas yang baru di Hyde Road, Ardwick. Nama
klub pun berubah menjadi Ardwick A.F.C. untuk menyesuaikan dengan
letaknya yang baru. Ardwick mulai ikut berkompetisi di divisi 2 Football
League tahun 1892. Setahun kemudian, musim 1893-1894, masalah financial
membelit klub dan setelah diorganisasi ulang akhirnya mereka berganti
nama lagi menjadi Manchester City Football Club.
PERIODE AWAL
City menjuarai divisi 2 pada tahun 1899 dan promosi ke kasta
tertinggi liga Inggris, divisi satu. Prestasi awalnya ditandai dengan
kemenangan atas Bolton Wanderers di final Piala FA tahun 1904. Pada
tahun 1920, stadion City di Hyde Road mengalami bencana kebakaran di
tribun utama. Lantas pada tahun 1923, mereka pindah ke merkas nya yang
baru, Maine Road yang terletak di Moss Side.
The Citizen menjuarai lagi Piala FA pada tahun 1934 dengan
mengalahkan Porstmouth di final. Dan gelar liga pun tak beberapa lama
dapat mereka raih, tahun 1937 mereka menjuarai liga Inggris untuk
pertama kalinya. Tetapi musim berikutnya mereka justru terdegradasi ke
divisi 2, lucunya mereka adalah klub pencetak gol terbanyak dibanding
klub manapun di liga. 20 tahun kemudian, Manchester City yang
diinspirasi oleh taktik bernama Revie Plan berhasil masuk final Piala FA
1955. Mereka kalah di final melawan Newcastle, tapi tahun berikutnya
mereka menjuarai Piala FA dengan mengalahkan Birmingham di final 3-1.
Partai final tahun 1956 ini termasuk partai final Piala FA yang dikenang
orang banyak karena di pertandingan itu kiper City, Bert Trautmann,
terus bermain walaupun mengalami patah tulang leher.
Setelah itu City tenggelam dan baru muncul ke permukaan saat Joe
Mercer dan Malcolm Allison ditunjuk untuk menjadi duo manager klub pada
tahun 1965. Mereka membuat pembelian terpentingnya pada Mike Summerbee
dan Colin Bell. 2 musim berikutnya, musim 1967-1968, Manchester City
menjuarai divisi satu untuk kedua kalinya. Pada partai terakhir mereka
memastikan gelar juara dengan kemenangan 4-3 di kandang Newcastle. Piala
dan prestasi pun kemudian mulai mengalir datang. Piala FA mereka raih
lagi di tahun 1969 serta piala Winners Eropa pertama kalinya mereka raih
pada tahun 1970 dengan mengalahkan Gornik Zabrze 2-1 di final.
Rivalitas dengan klub sekota, Manchester United, selalu sengit. Salah
satu partai yang banyak dikenang adalah pada partai terakhir di musim
liga 1973-1974. Derby panas tak terelakkan tatkala baik City maupun
United harus menang agar bisa selamat dari degradasi. Pemain legendaris
MU, Denis Law, mencetak satu-satunya gol kemenangan yang juga otomatis
melempar rival sekotanya ke divisi 2. Tahun 1976 mereka meraih Piala
Liga dengan mengalahkan Newcastle di final 2-1.
Periode 1980-sekarang
Manchester City tidak menghasilkan gelar penting dan hanya
timbul-tenggelam di Premiership. Mereka hanya promosi ke divisi utama
namun kemudian terdegradasi lagi ke divisi 2. Bahkan pada tahun 1996
mereka terdegradasi sampai ke divisi 3. Setelah kedatangan David
Bernstein sebagai chairman yang baru, City pun mulai berbenah. Pada
tahun 2001, Kevin Keegan ditunjuk untuk menangani Citizen dan mereka pun
berhasil promosi ke Liga Premier.
Maret 2005 Keegan mundur dan Stuart Pearce menggantikannya sebagai
caretaker atau manager sementara. Penampilan City yang cemerlang membuat
Pearce diangkat sebagai manager penuh dan musim 2005-2006 Pearce
membawa City menempati urutan ke-6 Premiership. Musim berikutnya
penampilan City menurun drastis dan hanya menghuni papan bawah klasemen
walaupun tidak sampai terdegradasi. Pearce akhirnya dipecat dan
digantikan mantan manager tim nasional Inggris, Sven Goran Eriksson.
Pada saat itu Manchester City telah dimiliki oleh miliuner ambisius yang
juga bekas perdana menteri Thailand, Thaksin Shinawatra.
Dibawah Eriksson, City tampil perkasa pada awal kompetisi namun mulai
kehilangan keseimbangan mulai dari pertengahan kompetisi, walaupun
demikian mereka bisa mencapai zona piala UEFA eropa berkat penampilan
fair play nya. Thaksin yang tidak sabaran sudah ingin memecat Eriksson
sebelum akhir kompetisi jika saja tidak ditahan oleh fans Citizen yang
merasa Thaksin terlalu semena-mena dan tidak memperhatikan keinginan
fans City. Pemecatan Eriksson hanya tertunda sebentar dan benar-benar
dilakukan saat akhir kompetisi. Mark Hughes, Manager Blackburn dan juga
mantan pemain kesayangan klub sekota Manchester United, ditunjuk untuk
menggantikannya.
Dibeli Oleh Abu Dhabi United Group
Pada saat Hughes naik, sebetulnya harta Thaksin sudah di ujung tanduk
pembekuan karena tuduhan korupsi selama berkuasa sebagai perdana
menteri di Thailand. Thaksin yang mengerti posisinya sudah tidak
memungkinkan lagi untuk terus mendanai Citizen akhirnya melepas
kepemilikannya kepada pengusaha asal Uni Emirat Arab, Dr. Sulaiman
Al-Fahim. Al-Fahim adalah miliuner yang lebih kaya lagi dibanding
Thaksin dan tentunya lebih ambisius lagi. Hanya beberapa hari setelah
kepastian kepemilikannya atas Manchester City, ia langsung membuat rekor
pembelian pemain termahal Inggris dengan pembelian Robinho (inset
kanan) dari Real Madrid. Rekor harga 32,5 juta pounds itu melampaui
harga 28 juta pounds yang ditawarkan Chelsea atas pemain Brazil
tersebut. Dengan dukungan dana yang benar-benar melimpah, fans Citizen
akan bersiap-siap untuk menyaksikan lagi pemain-pemain dunia lain akan
diboyong ke klub mereka tercinta.
Lambang Club dan warna Club
Seragam kandang Manchester City adalah Biru Langit dan celana Putih.
Sementara itu seragam tandang adalah Merah Marun, atau merah (sejak
tahun 1960an) dan Celana Hitam. Namun dalam beberapa tahun terakhir,
beberapa warna yang berbeda telah digunakan. Asal-usul warna seragam
kandang klub tidak jelas, tetapi ada bukti bahwa klub telah menggunakan
biru langit sejak 1892 atau sebelumnya. Sebuah brosur yang berjudul
Famous Football Clubs – Manchester City diterbitkan pada 1940-an
menunjukkan bahwa West Gorton (St. Marks) semula bermain dengan seragam
merah dan hitam. Dari laporan yang berasal dari tahun 1884
menggambarkan tim mengenakan kaus hitam membawa salib putih, yang
menunjukkan asal klub sebagai sisi gereja. Ide untuk menggunakan kaus
merah dan hitam datang dari mantan asisten manajer Malcolm Allison,
yang percaya bahwa dengan mengadopsi warna AC Milan akan mengilhami
City untuk mencapai kejayaan.
Lambang klub saat ini mulai digunakan pada tahun 1997, dikarenakan
bahwa lambang sebelumnya tidak memenuhi syarat untuk didaftarkan sebagai
merek dagang. Lencana tersebut didasarkan pada lengan kota Manchester,
dan terdiri dari sebuah perisai di depan sebuah elang emas. Fitur
perisai kapal pada setengah bagian atas menggambarkan Kanal Kapal
Manchester, dan tiga garis-garis diagonal di bagian bawah, menggambarkan
kota tiga sungai. Bagian bawah terdapat pita dengan sebuah kata Superbia in Praelio, yang artinya dalam bahasa latin adalah Kebanggaan di Pertempuran. Diatas elang ada tiga bintang tiga, yang murni hanya sebagai dekorasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar