Info Tim :
Berdiri: 1902
Alamat: C/ Concha Espina, 1 Spain
Telpon: (+34) 91 398 43 00 -
Ketua: Florentino Pérez
Direktur: Miguel Pardeza
Stadion: Santiago Bernabeu
Berdiri: 1902
Alamat: C/ Concha Espina, 1 Spain
Telpon: (+34) 91 398 43 00 -
Ketua: Florentino Pérez
Direktur: Miguel Pardeza
Stadion: Santiago Bernabeu
Real Madrid bisa dibilang
merupakan tim yang paling sukses di dunia. Bagaimana tidak, berbagai gelar dan
raihan jumlah gelar yang diperolehnya mungkin lebih banyak dibandingkan dengan
tim-tim lainnya di dunia. Hal tersebut menjadi dasar FIFA menempatkan Real
Madrid sebagai klub paling sukses sepanjang abad ke-20 dengan raihan 31 gelar
Primera Liga Spanyol, 16 Piala Spanyol, 9 gelar Piala dan Liga Champions, dan
2 trofi Piala UEFA. Madrid merupakan founding member FIFA, pendiri G-14
(organisasi klub-klub terkemuka Eropa yang kini tukar nama menjadi Asosiasi
Klub Eropa). Selain sarat akan sejarah, Real Madrid juga terkenal karena
kemegahannya dan dihuni oleh pemain-pemain papan atas dunia. History itulah
yang benar-benar telah melekat dan menjadikan Real Madrid sebagai klub yang
paling glamour di jagad raya ini.
Real Madrid dikenal dengan dua
nama sebutan, yakni Los Merengues dan Los Blancos. Namun kedua julukan itu
sempat hilang, ketika di tahun 1980-an wartawan Julio César Iglesias
mempopulerkan nama La Quinta del Buitre. Namun, di masa kepemimpinan
Florentinao Perez (2000-2006), Real Madrid dikenal dengan nama Los Galacticos.
La Quinta del Buitre , julukan ini lenyap bersamaan dengan perginya Butragueno,
Michel, dan Martin Vasaquez apda era 90an. Julukan Los Galacticos mengacu pada
pemain-pemain bintang yang diboyong selama rezim Florentino Perez, seperti Luis
Figo, Roberto Carlos, Zinedine Zidane, Ronaldo, David Beckham, serta satu
bintang lokal Raul Gonzales. Untuk semua pemain itu, Perez berani melakukan
tindakan kontroversial, salah satunya memboyong Figo dari Barcelona — seteru
abadinya — dengan harga tertinggi. Tak berapa lama kemudian Madrid
menggulingkan rekor pemain termahal Figo, ketika memboyong Zidane dari
Juventus. Kemudian pembelian Davi Beckham yang dapat mendongkrak sisi
popularitas dan penjualan merchandise, sebelum akhirnya lepas jabatan pada th
2006.
Sejarah
singkat
Sebelum 1897, penduduk Madrid tak
mengenal sepak bola. Olahraga ini diperkenalkan sejumlah profesor dan pelajar
Institución Libre de Enseñanza, yang mendirikan Football Club Sky tahun 1897.
Klub terpecah menjadi dua di tahun 1900,yaitu New Foot-Ball de Madrid dan Club
Español de Madrid. Dua tahun kemudian Club Español de Madrid terpecah lagi, dan
menghasikan pembentukan Madrid Football Club pada 6 Maret 1902. Setelah tiga
tahun berdiri, Madrid FC memenangkan gelar pertamanya dengan mengalahkan
Athletic Bilbo di final Piala Spanyol. Klub ini pula yang menjadi pendiri
Asosiasi Sepakbola Spanyol pada 4 Januari 1909. Saat itu klub dipimpin Adolfo
Meléndez.
Tahun 1920, nama klub akhirnya
berubah menjadi Real Madrid oleh Raja Alfonso, yang memberi nama Real, atau
Royal, kepada klub itu. Sembilan tahun kemudian liga sepakbola Spanyol pertama
didirikan. Si Putih meraih gelar Primera Liga Spanyol pertama tahun 1931, tahun
berikut meraihnya lagi, dan menjadi klub pertama yang dua kali berturutan
meraih gelar liga. Tahun 1945 Santiago Bernabeu Yeste menjadi presiden. Di masa
kepemimpinannya, Stadion Santiago Bernabeu dan Ciudad Deportiva dibangun
kembali, setelah rusak pada perang sipil. Tahun 1953, Bernabeu memperkenalkan
strategi memboyong pemain berkelas dunia dari luar negeri. Salah satunya, dan
yang paling terkenal, adalah Alfredo di Stéfano. Jadilan Real Madrid
klub multinasional pertama di dunia. Tahun 1955, Bernabeu bertemu Bedrignan dan
Gusztáv Sebes, dan kemudian membentuk turnamen yang kini bernama Liga
Champions. Madrid mendominasi Piala Champions (nama sebelum liga champions)
dengan meraih trofi itu tahun 1956 sampai 1960, dan berhak atas trofi original
dan hak mengenakan simbol UEFA sebagai penghargaan. Tahun 1966, Madrid
memenangkan Piala Champions kali keenam dengan mengalahkan FK Partizan 2-1 di
final.
Beberapa sebutan
pertandingan-pertandingan panas yang dimainkan oleh Real Madrid :
El Derbi madrileño
Fans Real Madrid melihat Atletico
Madrid sebagai rival. Hal itu dilatarbrlakangi oleh perbedaan sosial, yakni
pendukung Madrid berasal dari kelas menengah, fans Atletico kebanyakan dari
kelas pekerja. Keduanya bertemu kali pertama pada 21 February 1929 dan Madrid
memenangkannya. Rivalitas keduanya menyita perhatian internasional ketika di
tahun 1959 bertemu di semifinal Piala Champions. Madrid memenangkan leg pertama
2-1 di Bernabeu, tapi kalah 1-0 di Metropolitano. Laga diulang, dan Madrid
menang 2-1.
El Clásico
Rivalitas Real Madrid dengan
Barcelona merupakan hasil dari ketegangan politik Castilians dan Catalan.
Madrid adalah pusat pemerintahan dan keluarga kerajaan. Di era diktator
Jenderal Franco, Madrid merepresentasikan kekuatan centripetal konservatif. Di
sisi lain, hampir semua ide modernisasi politik diperkenalkan di Spanyol dan
menguat di Barcelona. Fashion, filosofi, dan seni, masuk ke Spanyol juga lewat
Barcelona, sebelum diterima seluruh negeri. Rivalitas keduanya tidak hanya
berlangsung di Primera Liga Spanyol, tapi juga di Eropa. Serta tidak hanya di
dalam lapangan, tapi juga di semua aktivitas bisnis olahraga. Di tahun 2000,
kepergian Luis Figo ke Real Madrid memicu kemarahan publik Katalan.
Stadion
Real Madrid telah berpindah
stadion beberapa kali. Mereka pernah bermain di Campo de O’Donnell selama enam
tahun, sejak 1912. Kemudian pindah ke Campo de Ciudad Lineal, yang hanya
berkapasitas 8,000 penonton. Pada 17 Mei 1923, Madrid pindah Estadio Chamartín,
yang hanya menampung 22.500 penonton. Dua dekade kemudian, Santiago Bernabeu
Yeste melihat Estadio Chamartín tak layak lagi, sehingga Sebuah stadion baru
dibangun, dan diresmikan pada 14 Desember 1947. Stadion itulah yang saat ini
dikenal sebagai Stadion Santiago Bernabeu yang dihuni sampai sekarang ini.
Stadion Santiago Bernabeu semula mampu menampung 120 ribu penonton, tapi
dimordenisasi dengan tidak boleh ada penonton berdiri, menjadi berkapasitas
80.354 kursi. Pada 9 Mei 2006, Stadion Alfredo Di Stefano diresmikan. Di tempat
inilah Madrid menjalani latihan. Stadion ini berkapasitas 5.000 penonton, dan
fans hanya menyaksikan tim mereka berlatih.
Real
Madrid di Era Lima Tahun Terakhir
Dalam lima tahun terakhir, posisi
Real Madrid di liga domestik tergusur seiring dengan kesuskesan Barcelona
merajai liga primera, dan sebagian menjuarai liga champions. Hal itulah yang
memacu Real Madrid untuk selalu membeli pemain-pemain top dunia dan melakukan
pergantian pelatih silih berganti. Beberapa pemain top kelas atas dunia
didatangkan, seperti ravael Van Der Vart, Arjen Robben, Xabi Alonso, Kaka, dan
yang paling heboh dan kontroversial adalah Cristiano Ronaldo, yang
menjadikannya sebagai pemain termahal di dunia dengan harga lebih dari Rp 1
triliun rupiah ( Wawww ). Pelatih pun telah beberapa kali melakukan pergantian,
seperti Fabio Capello, Manuel Palegrini, dan teranyar adalah sosok pelatih
sukses kontroversial, yakni Jose Mourunho. Sejak kedatangan Jose Mourunho,
bersamaan dengan hadirnya pemain-pemain dunia seperti Sami Khedira, Mesut Ozil,
Angel Di Maria, dan pemain veteran Ricardo Carvalho, permainan Real Madrid dan
mentalitas pemain menjadi lebih hidup. Puasa gelar pun akhirnya terobati pada
tahun pertama Mourinho, yakni meraih trofi Piala Raja Spanyol dengan menundukkan
Barcelona di final melalui gol tunggal dari bintang mereka, Cristiano Ronaldo,
pada babak perpanjangan waktu. Di Liga Champions pun Real madrid meraih
prestasi dengan melangkah ke semifinal pertama kalinya dalam beberapa tahun dan
mengakhiri kutukan Tak Pernah Menang lawan Lyon. Sayangnya, langkah Real Madrid
terhenti di semifinal oleh Barcelona, dimana Mourinho menilai adanya konspirasi
wasit pada leg pertama dan kedua semifinal LC itu. Di liga domestik, Real
Madrid berada di peringkat dua di bawah Barcelona, namun mereka dapat sedikit
terhibur dengan gelar el pichichi yang disabet oleh CR7 sekaligus memecahkan
rekor gol dalam satu musim di liga primera dengan raihan 40 gol, WAW. Untuk
ukuran satu tahun kepelatihannya, Jose Mourinho terbilang sukses dengan
berbagai perubahannya itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar