Baban Gandapurnama - detikBandung
"Saya sudah melaporkan kasus dugaan penganiayaan ini ke Polrestabes Bandung pada Sabtu malam kemarin," ujar ayah Mega yakni Mahfud Djabir saat ditemui wartawan di RS Santosa Hospital, Jalan Kebon Jati, Kota Bandung, Minggu (11/12/2011).
Laporan itu tertuang dalam surat bernomor LP/3340/XII/2011/Polrestabes. Ia menambahkan, sebagai memperkuat penyidikan disertakan juga hasil visum luka yang diderita Mega kepada pihak kepolisian. Mahfud tampak kesal dan marah melihat kondisi anaknya tersebut menderita.
"Anak saya cacat permanen, satu gigi bawahnya patah. Ini kan niatnya hanya bercanda. Kenapa oknum satpam itu menendang anak saya. Saya sangat prihatin dengan kejadian ini," jelas Mahfud.
Dia tidak tahu persis kenapa seorang satpam itu bisa masuk dalam lift bersama seorang target yang berniat ditakuti dan tiga teman Mega lainnya. Keluarga menduga satpam itu sepertinya sudah melihat aksi Mega yang berada di depan pintu lift lantai 17 dari layar Closed Circuit Television (CCTV)
"Karena adanya tindakan kekerasan, maka saya laporkan ke polisi," tegas Mahfud.
Dalam berita sebelumnya, Mega beraksi ala suster ngesot untuk menakuti temannya yang sedang berulang tahun bernama Fitra. Mega dan empat temannya menunggu Fitra dan 3 teman lainnya yang sedang makan. Usai makan, mereka pun naik ke kamar melalui lift. Mega pun menunggu sendiri di depan lift sambil berpose ala suster ngesot sementara empat teman lainnya menunggu.
Di dalam lift, tak hanya Fitra dan 3 temannya saja, ada juga satpam bernama Sunarya dan seorang pegawai Apartemen Galeri Ciumbeluit lainnya. Ketika pintu terbuka, tiba-tiba satpam yang posisinya di bagian belakang penumpang lift langsung maju dan menendang Mega hingga harus dibawa ke rumah sakit.
(bbn/ern)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar